Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Setelah beberapa waktu lalu saya menyoroti tentang pengangguran di Serang dan Cilegon, tiba-tiba datang sebuah data yang menghentak. Jumlah angka pengangguran di Banten, merupakan yang tertinggi se-Indonesia. Ini, tentu saja, sebuah ironi bagi provinsi yang mendeklarasikan dirinya sebagai gerbang investasi.

“Ada investasi saja masih banyak yang nganggur, apalagi jika tidak ada?” Sebuah pembenaran yang seringkali dilontarkan. Pernyataan ini, sekilas benar. Namun sesungguhnya, akar permasalahannya bukan disitu. Masalahnya adalah, angka-angka itu hanya menjadi menara pertumbuhan ekonomi bagi perusahaan-perusahaan besar. Sementara sektor informal, yang menjadi tumpuan perekonomian rakyat, selalu berada di bawah alas kaki. Baca lebih lanjut

Masihkah tega mengatakan: Pengangguran itu terjadi karena kebodohan mereka sendiri?

Tidak hanya di Serang, di Cilegon pun, pengangguran masih menjadi isu sentral. Hal ini terungkap dari rangkaian kegiatan reses anggota DPRD Cilegon baru-baru ini. Yang menarik, baik Serang maupun Cilegon memiliki basis industri yang cukup kuat. Kalau begini, pepatah yang mengatakan tikus mati di lumbung padi benar-benar terjadi.

Justru di sentra-sentra industri, pengangguran itu banyak terjadi. Menurut Mujiharto, staf fungsional Bagian Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja pada Disnaker Pemkot Cilegon, sejak Januari lalu hanya 10 perusahaan yang tercatat membuka lowongan kerja. “Kalau dirata-ratakan, per bulan sekitar ada 25 lowongan atau setahun 300 lowongan.” Baca lebih lanjut

Pengangguran di Serang Mencapai 119.600 Orang

Pengangguran. Kata-kata ini sungguh tidak enak di dengar. Jangankan bagi mereka yang menganggur. Kita – atau setidaknya saya – merasa sangat tidak nyaman apabila mendengar kata yang satu ini disebut. “Pengangguran”. Buat saya adalah akar dari segenap permasalahan sosial yang mendesak untuk dicarikan jelan keluar.

Hanya, memang, kali ini saya tertarik untuk membahas tentang pengangguran ketika mengetahui Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Serang, Din Komarudin mengungkapkan, sebanyak 14,95 persen atau sebanyak 119.600 orang dari sekira 800.000 warga usia produktif (warga yang berusia 15 sampai 65 tahun) di Kabupaten Serang menjadi pengangguran. “Ini hasil survei angkatan kerja nasional 2010,” kata Din, Selasa (12/10). Baca lebih lanjut